Senin, 05 Oktober 2009

Warna Emas dan Tembaga berbeda dari Logam Lain ?

Logam atau metal merupakan unsur kimia yang dapat membentuk kation, ikatan logam dan mirip dengan kation di awan elektron. Logam memiliki beberapa ciri. Secara umum, logam berwujud padat dan dapat ditempa. Namun ada juga beberapa logam yang berbentuk cair seperti Hg ataupun berbentuk gas. Selain itu, pada umumnya logam memiliki warna putih metalik, kecuali emas yang memiliki warna kuning keemasan dan tembaga yang memiliki warna khas merah tembaga. Mengapa demikian ? Hal inilah yang kali ini akan saya coba jelaskan.

Warna dari suatu logam erat kaitannya dengan konfigurasi elektron Warna logam dapat terjadi karena transisi elektron di antara ikatan-ikatan energinya. Emas termasuk logam transisi dengan konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s1. Warna emas terjadi karena transisi ikatan “d” yang melepaskan posisi di ikatan konduksi sehingga menghasilkan kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu yang menghasilkan warna kuning keemasan. Ketika orbital senyawa kompleks berpisah, molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, dan satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan berpindah dari orbital d yang berenergi lebih rendah ke orbital d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaan atom tereksitasi. Perbedaan energi antara atom dalam keadaan dasar dengan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Karena hanya panjang gelombang tertentu (l) yang dapat diserap, yaitu panjang gelombang yang memiliki energi sama dengan energi tereksitasi, maka senyawa tersebut akan memancarkan warna komplementer.

Hal inilah yang menyebabkan munculnya warna kuning keemasan pada logam emas yang berbeda dari warna kuning pada umumnya. Karena warna ini terdiri dari komposisi warna yang berbeda, dan memiliki panjang gelombang yang berbeda pula, sehingga menghasilkan interpretasi warna yang berbeda.

Sama halnya yang terjadi pada logam emas , susunan konfigurasi elektron tembaga ini juga berkaitan dengan sifat warna merah tembaga. Warna logam dapat terjadi karena transisi elektron di antara ikatan-ikatan energinya. Warna tembaga terjadi karena transisi ikatan “d” yang melepaskan posisi di ikatan konduksi sehingga menghasilkan kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu yang menghasilkan warna merah tembaga (copper red). Ketika orbital senyawa kompleks berpisah, molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, dan satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan berpindah dari orbital d yang berenergi lebih rendah ke orbital d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaan atom tereksitasi. Perbedaan energi antara atom dalam keadaan dasar dengan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Karena hanya panjang gelombang tertentu (l) yang dapat diserap, yaitu panjang gelombang yang memiliki energi sama dengan energi tereksitasi, maka senyawa tersebut akan memancarkan warna komplementer.

Warna “merah tembaga” juga berbeda dengan warna merah pada umumnya, karena tembaga memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak.

0 komentar:

Posting Komentar